7+ Cara Menanam Cabe Keriting dan Cabe Rawit Sampai Panen

Cara Menanam Cabe

Cara Menanam Cabe Cabe sudah terkenal sebagai penyedap rasa untuk masakan. Orang menikmati cabe dalam berbagai bentuk,  baik dalam bentuk sambal bawang, sambal korek, sambal hijau, bubuk cabe, dan lain-lain.

Semakin banyak peminat cabe, ternyata harga cabe  juga mengalami kenaikan. Harga cabe cenderung tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini, akan lebih baik jika mulai belajar cara menanam cabe.

Jenis cabe yang dikenal oleh penduduk Indonesia dapat terbagi menjadi cabe merah, hijau, rawit, gendot. Cabe merah dan cabe hijau terdiri dari cabe besar dan keriting; cabe rawit terdiri dari cabe domba, kecil, dan celepik (biasanya untuk gorengan). Untuk varian cabe gendot dibedakan berdasarkan warnanya saja (hijau hingga jingga).

Penanaman cabe sangat praktis, dapat dilakukan di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari hingga 27 derajat celcius dengan media tanam yang tidak terlalu lembab.

Cabe dapat ditanam di pekarangan rumah ataupun di kebun. Jika di rumah, dapat menggunakan polybag atau pot, sedangkan di kebun tentunya langsung di tanah kebun.

Tahap penanam cabe dapat dilakukan dari pemilihan tempat tanam, pemilihan bibit, penyemaian, penanaman. Cabe yang cukup mudah ditanam adalah cabe keriting dan cabe rawit.

Cabe yang ditanam perlu dirawat dengan baik agar dapat menghasilkan buah yang sehat dan enak untuk digunakan sebagai bumbu masakan.


Cara Menanam Cabe Keriting

Cara Menanam Cabe Keriting

Baca Juga: Cara Menanam Seledri

Cabe keriting ini biasanya dapat berwarna hijau ataupun merah dengan bentuk keriting. Untuk cabe berwarna merah memiliki rasa yang lebih pedas dibanding warna hijau.

Cabe ini cukup favorit digunakan sebagai penambah rasa pedas pada berbagai jenis masakan. Berikut beberapa tahapan yang bisa dilakukan saat menanam cabe :

1. Memilih Tempat Tanam

Untuk tempat tanam di pekarangan rumah, bisa menggunakan polybag ukuran 30 cm maupun pot dengan ukuran sesuai; harus dilubangi agar air tidak mengendap banyak. Tanah yang digunakan  harus dicampur dengan pupuk dilengkapi dengan sabut kelapa di paling bawah.

Jika menanam di tanah kebun, harus dilakukan pencangkulan agar terbebas dari tanaman liar. Selain itu, tanah perlu dicampur dengan kapur untuk menjaga kelembaban tanah dan jarak antara lubang tanam minimal 50 cm.

Tanah juga harus digabung dengan pupuk. Setelah selesai, tanah harus dibiarkan selama seminggu agar semua nutrisi terserap di tanah.

2. Memilih bibit

Bibit harus dipilih yang memiliki kualitas terbaik dan sehat agar cabe dapat tumbuh sehat. Meskipun lahan tanam memiliki tanah yang bagus, bibit bisa tidak tumbuh atau tumbuh tidak sehat jika bibitnya tidak bagus.

Pada tahap ini, bibit cabe dapat dibuat sendiri ataupun beli ke toko bibit. Untuk penanaman dalam skala kecil, dapat mengambil biji dari cabai yang sehat dan kemudian dikeringkan di sinar matahari terlebih dahulu dan direndam dengan air hangat. Untuk penanaman dalam skala besar, bibit dapat dipilih dari toko.

3. Penyemaian

Bibit cabe dapat disemai di dalam polybag ataupun di tanah kebun. Cara menanam cabe pada proses penyemaian ini harus dilakukan dengan kondisi bibit tidak terkena cahaya matahari dan tidak terkena air hujan secara langsung.

Selain itu, tanah tetap harus digabung dengan pupuk. Penyemaian ini dilakukan agar bibit muncul tunas. Biasanya bibit tersebut mengeluarkan tunas setelah lewat dari 4 minggu.

4. Penanaman

Setelah bibit muncul tunas, bibit harus dipindahkan ke area tanam. Buat lubang untuk menanam bibit tersebut disertai dengan  dengan penebaran pupuk dan air.

Selain itu, perlu dilakukan penyemprotan anti hama agar tidak muncul ulat atau serangga yang dapat merusak daun cabe. Penyiangan tanaman liar juga perlu dilakukan secara teratur.

Baca Juga: Cara Menanam Buah Naga


Cara Menanam Cabe Rawit

Cara Menanam Cabe Rawit

Baca Juga: Cara Menanam Sawi

Cabe rawit merupakan cabe favorit bagi pecinta makanan pedas karena cabe ini memiliki rasa paling pedas dibandingkan jenis cabe yang lain. Ukuran cabe rawit biasanya lebih kecil dibandingkan cabe keriting.

Selain itu, cabe ini memiliki daya tahan terhadap hama lebih kuat. Oleh karena itu, tidak rugi jika melakukan penanaman cabe rawit. Berikut cara menanam cabe rawit :

1. Memilih Lahan Tanam

Lahan untuk tempat menanam cabe rawit akan lebih baik di dataran rendah. Selain itu, tanah yang digunakan tidak boleh terlalu lembab dan harus terkena cahaya matahari yang cukup.

Cabe ini bisa ditanam di tanah bekas menanam padi, akan tetapi hindari menggunakan tanah yang sudah pernah digunakan untuk menanam cabe.

Untuk tanah kebun; setelah dipilih, tanah perlu digemburkan menggunakan cangkul dan diberikan pupuk. Setelah diberikan pupuk, tanah perlu dibiarkan selama seminggu agar nutrisi pupuk terserap oleh tanah.

Selain itu, dapat dibuatkan lubang tanam dengan jarak 50cm antar lubang. Untuk lahan di polybag, bisa langsung ke tahap pemberian pupuk ke dalam polybag.

2. Memilih Bibit

Langkah cara menanam cabe rawit yang paling penting adalah saat memilih bibit. Bibit dapat diambil dari cabe, dengan mengiris cabe dan mengambil biji cabe pada bagian tengah yang biasanya memiliki daya tumbuh paling baik. Setelah diambil, rendam dengan air dan buang biji yang muncul ke permukaan. Biji cabe yang menjadi bibit adalah biji yang terendam di dasar permukaan.

Hal yang perlu diperhatikan saat memilih cabe yang akan dijadikan bibit adalah pilih posisi cabe yang berada di paling bawah dan sudah matang. Selain itu, akan lebih baik jika cabe memiliki ukuran besar, tanpa cacat dan tanpa hama.

3. Penyemaian

Tahap selanjutnya cara menanam cabe rawit adalah penyemaian bibit yang sudah terpilih. Bibit tersebut perlu dikeringkan dan tunggu hingga sedikit berkecambah. Bibit jangan terlalu lama dikeringkan karena dapat mempengaruhi kualitas tumbuh bibit tersebut.

Tempat penyemaian harus dilengkapi dan diberikan pupuk secukupnya; bibit harus diletakkan ke daerah yang lebih teduh jika daun sudah mulai muncul sekitar 5 helai. Proses penyemaian ini biasanya memakan waktu sekitar 2 minggu.

4. Penanaman

Pemindahan bibit ke lubang tanam dapat dilakukan jika sudah ada tunas dan memiliki daun kecil yang sempurna. Pupuk yang digunakan akan lebih baik jika menggunakan pupuk organik yang diberikan minimal seminggu sekali.

Air pada tanah juga harus pas, basah tapi tidak terlalu lembab. Jarak antara lubang tanam maksimal 38 cm dan diberikan pembatas jerami atau kardus.

Cara menanam cabe ini sangat penting dipelajari dan dilakukan agar menghasilkan cabe yang sehat dan bagus. Hal ini dapat dilakukan untuk konsumsi sendiri ataupun untuk dijual.

Dalam melakukan cara menanam cabe ini membutuhkan kesabaran dan keteraturan dalam memilih media tanam, merawat dan memperhatikan pertumbuhannya. Contohnya, penyemprotan pupuk dapat dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan penyemprotan cairan pencegah hama.

Setelah proses menanam, ada proses memanen. Panen cabe dapat dilakukan setelah lewat 2 bulan dari masa penanaman bibit. Panen ini lebih baik dilakukan pada pagi hari secara berkala selama 3 hari sekali.

Jika panen yang dihasilkan sangat bagus, hal ini dapat dijadikan sebagai awal mulai usaha pertanian cabe bahkan menjadi supplier cabe. Selain itu, tidak perlu ke supermarket untuk membeli penambah rasa pedas pada masakan.

Cara Menanam Cabe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *