15+ Contoh Teks Hikayat Singkat : Definisi, Unsur, Tujuan dan Strukturnya

Contoh Teks Hikayat

Contoh Teks Hikayat – Hikayat merupakan salah satu jenis teks sastra yang pernah populer di jamannya. Namun sekarang, keberadaan sastra hikayat ini sudah jarang sekali berkembang.

Seperti contoh teks hikayat terkenal sepanjang masa yang masih banyak diingat adalah tentang Aladin, Putri Yasmin dan Kisah 1001 malam yang lainnya.

Barangkali kepunahannya ini dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor. Terutama yang paling besar karena perkembangan pola pikir manusia dan teknologi yang ada di dunia saat ini.

Sastra lainnya hikayat banyak berkembang di masyarakat dulu erat dengan kehidupan sehari-hari. Laiknya dongeng, hikayat banyak digunakan untuk mendeskripsikan hal yang belum mampu diterima logika.


A. Memahami Definisi Teks Hikayat

A. Memahami Definisi Teks Hikayat

Definisi hikayat yang paling umum adalah sebuah karya sastra klasik yang berisikan kisah-kisah ajaib, terutama tentang kehidupan kerajaan. Banyak di antara teks-teks hikayat yang dapat dikenali karena mengisahkan tentang profil atau biografi seorang raja.

Tapi tidak jarang juga, berisi tentang kehidupan nan ajaib dari seseorang yang dianggap pahlawan.

Contoh teks hikayat yang menceritakan tentang keajaiban tersebut adalah Aladin yang memiliki lampu ajaib. Kisah ini berasal dari daerah timur tengah dan menyebar ke seluruh dunia. Namun ternyata, naskah-naskah hikayat juga banyak digunakan oleh bangsa melayu seperti dongeng dan legenda yang banyak beredar di masyarakat.

Banyak ahli yang berpendapat mengenai asal muasal nama hikayat dilekatkan pada karya sastra klasik ini. Pendapat lain mengatakan bahwa hikayat ini bersumber dari bahasa arab “haka”yang diartikan bercerita atau menceritakan.

Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hikayat adalah cerita klasik yang menceritakan kehidupan di jamannya (kehidupan raja-raja).

Baca Juga: Contoh Teks Deskripsi


B. Tujuan Diciptakannya Teks Hikayat

B. Tujuan Diciptakannya Teks Hikayat

Sebuah karya klasik laiknya hikayat diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki sebuah tujuan tertentu. Ada beberapa jenis tujuan hikayat yang mampu diidentifikasi hingga saat ini. Beberapa tujuan diciptakannya karya sastra klasik layaknya hikayat tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Media Membangkitkan Spirit Masyarakat

Tokoh masyarakat seringkali menggunakan karya hikayat sebagai media untuk membangkitkan spirit atau semangat masyarakat. Karya seperti ini banyak ditemukan di masyarakat, yang biasanya berwujud dongeng atau legenda. Contoh teks hikayat yang membangkitkan spirit tersebut seperti hikayat-hikayat tentang perjuangan pahlawan Islam dan lainnya.

Keterbatasan pengetahuan dan teknologi masyarakat di masa lalu menjadikan hikayat sebagai media edukasi yang efektif. Rasa spirit nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air mudah ditanamkan orangtua melalui cerita hikayat. Tak khayal memang, jika akhirnya hikayat begitu erat dengan budaya Timur yang erat dengan kehidupan bermoral.

2. Hikayat sebagai Media Pelipur Lara

Kehadiran hikayat yang seringkali berisi selipan kisah-kisah lucu faktanya menjadi penghibur lara bagi banyak masyarakat kecil. Hal ini tampak dari munculnya pertunjukan-pertunjukan rakyat populer yang berangkat dari kisah hikayat. Masyarakat kecil yang waktu itu serba terbatas mendapat hiburan gratis melalui penyebaran cerita lisan dari mulut ke mulut yang terus berkembang.

Abu Nawas barangkali menjadi salah satu contoh teks hikayat sepanjang masa yang terkenang hingga saat ini. Cerita-cerita kehidupan Abu Nawas yang erat dengan kehidupan masyarakat kecil serta tingkah kocaknya saat mengerjai perdana menteri. Cerita-cerita kekocakan Abu Nawas di Timur Tengah pun begitu mudah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan bahkan hingga kini.

3. Meramaikan Sebuah Pesta atau Perayaan

Keterbatasan informasi yang diterima oleh masyarakat kecil pada waktu dulu barangkali sedikit teratasi dengan adanya hikayat. Karya sastra ini begitu mudah untuk menyebar di kalangan masyarakat karena ceritanya yang sederhana dituturkan secara lisan. Salah satunya yang mungkin terjadi adalah hikayat sebagai media pembawa informasi kerajaan.

Misalnya pada saat kerajaan ingin membuat sebuah pesta atau perayaan besar, maka biasanya akan mengundang para pencerita hikayat. Hal ini juga barangkali yang membuat hikayat tumbuh subur di kalangan rakyat kecil maupun istana. Tentu saja karena para pencerita hikayat ini sangat dihargai keberadaannya oleh para raja sekalipun.

4. Karya Hikayat sebagai Media untuk Menjelaskan Fenomena di Luar Logika

Fenomena di luar logika seringkali menjadi salah satu ciri utama yang dapat ditemukan pada karya klasik laiknya hikayat. Kejadian-kejadian tidak masuk akal, keajaiban, sihir banyak dibicarakan pada karya hikayat. Lantas, fenomena di luar logika yang tidak biasa tersebut begitu mudah menyebar karena menarik bagi masyarakat untuk mencerna secara logika.

Kisah Aladin dan lampu ajaibnya lagi-lagi menjadi contoh teks hikayat yang menjelaskan fenomena di luar logika. Persahabatan antara manusia dan jin yang terkurung di sebuah lampu sejak ribuan tahun lamanya. Bagaimana hal-hal ajaib yang terjadi di kehidupan Aladin bisa dijelaskan dan diterima oleh akal? Tentu tidak mudah menerima semua itu kecuali melalui cerita hikayat.


C. Unsur yang Membangun Sastra Hikayat

C. Unsur Yang Membangun Sastra Hikayat

Bangunan dasar yang membentuk sebuah kelengkapan cerita begitu nampak pada cerita-cerita klasik seperti hikayat. Abu Nawas adalah salah satu contoh teks hikayat yang memiliki bangunan dasar yang  terdiri dari unsur-unsur. Unsur ini antara lain adalahSorry, this file type is not permitted for security reasons. sebagai berikut.

1. Unsur Intrinsik Sebuah Teks Hikayat

Unsur intrinsik pada dasarnya dapat diartikan sebagai sebuah unsur yang membangun cerita  hikayat dari dalam. Contoh teks hikayat seperti kisah 1001 malam memiliki unsur intrinsic di dalam ceritanya. Unsur intrinsic tersebut biasanya secara umum meliputi tema hikayat, Latar hikayat, alur hikayat, tokoh hikayat, sudut pandang, hingga pada gaya penuturannya.

Tema hikayat merupakan gagasan dasar atau ide cerita yang dikembangkan oleh penutur sebuah teks hikayat. Latar adalah penggambaran mengenai tempat hikayat terjadi, waktu kejadian hingga suasana ajaib tempat hikayat yang diceritakan berlangsung. Tema dan latar hikayat ini biasanya tidak jauh dari kehidupan seputar kerajaan dan bersifat istana sentris.

Alur hikayat merupakan urutan peristiwa hikayat disampaikan apakah mundur atau maju mengikuti waktu kejadiannya. Rata-rata hikayat yang banyak beredar di masyarakat menggunakan alur maju. Selain alur, sebuah cerita juga pasti ada tokoh dan penokohannya. Ada pemeran antagonis, tritagonis, dan protagonis yang hadir di dalam kisah.

Sudut pandang juga menjadi bagian penting bagi penutur ketika menceritakan sebuah hikayat. Biasanya sebuah hikayat menggunakan penutur orang ketiga yang serba tahu. Hal ini sangat mudah dikenali seperti yang terlihat di contoh teks hikayat yang fenomenal Aladin maupun Abu Nawas.

2. Unsur Ekstrinsik Sebuah Teks Hikayat

Cerita hikayat seperti cerita-cerita klasik pada umumnya dapat terbentuk karena pengaruh dari banyak hal di luar cerita. Hal-hal yang memiliki pengaruh untuk membentuk sebuah cerita hikayat ini dikenal sebagai unsur ekstrinsik. Hikayat memiliki berbagai macam unsur ekstrinsik yang membangunnya seperti latar belakang agama, moral, budaya yang berkembang di masyarakat.

Agama Islam memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan sastra hikayat timur tengah laiknya Abu Nawas. Pengaruh tersebut tampak dari nilai-nilai keislaman yang ditampilkan oleh tokoh di dalam kehidupan kesehariannya. Selain itu, juga terlihat dari gambaran latar kebudayaan yang turut dipengaruhi perkembangan zaman saat cerita dituturkan.

Demikian juga dengan sastra hikayat yang berkembang di Jawa yang banyak mengandung nilai-nilai moral Jawa. Seperti fungsinya sebagai media edukatif, keberadaan kepentingan seorang penutur menjadi pengaruh kuat terhadap sastra hikayat yang diceritakannya.

Sama halnya juga berlaku untuk karya sastra hikayat yang berkembang di masa penjajahan. Maka, sastra hikayat yang muncul akan banyak terpengaruh oleh semangat perlawanan tokoh pada penjajahan yang sedang berlangsung. Bisa dikatakan dalam hal ini hikayat menjalankan fungsinya untuk mengajak masyarakat semangat melakukan perlawanan serupa.


D. Karakteristik dan Ciri Teks Hikayat

D. Karakteristik Dan Ciri Teks Hikayat

Ciri khas atau karakteristik khusus dimiliki oleh setiap karya sastra baik karya modern maupun karya sastra klasik laiknya hikayat. Ada beberapa ciri dan karakteristik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan cerita hikayat di masyarakat. Beberapa ciri yang lazim ditemukan di dalam cerita hikayat tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Ciri Bahasa

Bahasa yang umum digunakan pada naskah hikayat biasanya adalah bahasa masa lampau. Terlihat misanya dari segi penuturan dan karakteristik kalimat pembuka yang digunakan.  Biasanya pembuka atau pengenalan tokoh sebelum masuk ke sebuah cerita diawali dengan kalimat yang khas. Seperti contoh teks hikayat yang banyak menggunakan kalimat pembuka yang serupa berikut ini.

“Pada suatu hari, di sebuah kampong pedalaman terpencil di pulau Jawa, tinggalah seorang perempuan tua bernama Mbok Rondho Dadapan. Ia tinggal seorang diri di tepi sawah yang jauh dari pemukiman semenjak ditinggal meninggal oleh suaminya. Mbok Rondho Dadapan sangat kesepian karena tak memiliki seorang anak pun.”

Kutipan dongeng berjudul Timun Mas tersebut di atas memberikan gambaran ciri khas atau karakteristik pembuka teks hikayat. Ungkapan seperti pada suatu hari, dulu kala, dahulu kala, di suatu ketika, sebuah masa di masa lalu, dan sebagainya lazim digunakan. Menjadikan pembaca mudah untuk mengenali karya klasik ini.

2. Memiliki Sifat Istana Sentris

Sifat Istana Sentris sangat melekat pada karya sastra klasik layaknya hikayat. Telah dikatakan dalam pembahasan di atas bahwa perkembangan karya hikayat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di jaman kerajaan. Sehingga mutlak mempengaruhi perkembangan sastra hikayat pada kurun waktu tersebut.

Tidak khayal memang jika akhirnya banyak karya sastra hikayat yang memiliki latar belakang jaman kerajaan. Sebut saja dua di antaranya adalah Aladin dan Abu Nawas yang memberikan gambaran nyata tentang kehidupan kerajaan di Timur Tengah. Simak ulasan berikut.

“Hatta, Putri Jasmin sangat terkejut tatkala Aladin mengajaknya mengitari kerajaan Agrabah dengan karpet ajaibnya. Selama ini ternyata ia telah salah menilai dan melihat kehidupan rakyatnya. Tanpa ia tahu, di balik perkembangan Agrabah yang menakjubkan itu, ternyata menyimpan hal yang memalukan. Rakyat menderita karena upeti yang besar dan kejahatan lainnya.”

Jelas sekali bahwa kutipan di atas memberikan gambaran singkat mengenai sebuah kerajaan bernama Agrabah yang menakjubkan. Tetapi membuat sang Putri merasa gelisah karena mengetahui sisi lain dari kerajaannya. Hal semacam ini lazim dimunculkan dalam sebuah teks hikayat.

3. Bersifat Pralogis

Sulit untuk diterima akal karena terlalu ajaib atau pralogis menjadi ciri dan karakteristik dari teks hikayat yang selanjutnya. Sebuah karya sastra hikayat umum memiliki ciri ini di dalam membangun ceritanya. Hal-hal yang tidak masuk akal nan ajaib tersebut bisa jadi karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi jaman dulu untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Simak contoh teks hikayat Timun Mas berikut!

“Timun Mas masih berlari dari kejaran Buto Ijo yang telah lepas dari jeratan duri-duri. Ia teringat kembali pada bekal yang diberikan Mbok Rondo Dadapan. Kali ini ia mengambil segenggam garam dan melemparkannya ke tanah. Ajaib, air menyembur keluar dari tanah dengan deras dan lama lama menjadi seperti laut. Buto Ijo tampak kebingungan menghadapi air itu. Timun Mas pun segera berlari menjauh.”

Bagaimana garam dilempar ke tanah berubah menjadi laut, merupakan hal yang sangat mustahil terjadi. Padahal manusia saat ini memahami bahwa garam didapat dari laut, justru bertolak belakang dengan contoh hikayat di atas. Inilah letak keunikan dan keindahan teks hikayat yang menarik untuk diperhatikan.

4. Cerita Statis

Tidak berkembang ceritanya atau statis menjadi ciri khas berikutnya dari teks hikayat. Para penutur dari jaman dulu hingga barangkali saat ini menuturkan hikayat tanpa banyak perkembangan dan perubahan di ceritanya. Hal ini terutama karena alur cerita yang bersikap pakem dan kaku. Sehingga sulit untuk dikembangkan menjadi cerita lain, kalaupun ada biasanya hanya selingan cerita tanpa mengubah bagian utama.

5. Tokoh Memiliki Kekuatan Sakti

Selain keajaiban kejadian, maka yang tidak kalah menarik dari sebuah kisah hikayat adalah kehadiran tokoh yang memiliki kesaktian mandraguna yang maha dahsyat. Biasanya hal ini ditandai dengan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh tokoh baik ilmu kanuragan, sihir, atau persenjataan. Mungkin contoh teks hikayat berikut akan memberi gambaran tentangnya.

“Perdana menteri menyihir Raja Agrabah sehingga menuruti kemauannya. Bahkan Raja dengan mudah dan tanpa berat hati memutuskan untuk menyerang kerajaan istrinya. Putri Jasmin hanya bisa diam saat melihat semua itu, ia tahu saat ini tidak mungkin mengalahkan kekuatan perdana menteri Ja’far. Bisa saja perdana menteri yang licik itu mengarahkan tongkatnya untuk menyihir apapun.”

Penggunaan tongkat sihir sebagai media menunjukkan kekuatan sakti tampak di hikayat Aladin di atas. Keberadan tokoh antagonis yang memiliki kekuatan sihir dahsyat menjadi tokoh imajiner yang menarik untuk diikuti. Kekuatan sakti tersebut tidak jarang pula akhirnya berkembang menjadi mitos yang terjadi di masyarakat, khususnya pedesaan.

6. Tanpa Diketahui Nama Pengarang Pertama

Fakta lain yang perlu diketahui tentang teks hikayat adalah kenyataan bahwa biasanya teks ini bersifat anonim atau tanpa diketahui pengarangnya. Alhasil naskah hikayat tersebut menjadi cerita lisan yang dituturkan tanpa pengarang namun tetap berkembang hingga kini.

Walaupun demikian, ada juga naskah hikayat yang sengaja dikarang oleh seorang penulis. Seperti contoh teks hikayat yang diketahui pengarangnya tersebut adalah Abu Nawas karya Naguib Mahfoud yang terkenal di seluruh dunia. Bahkan karena karya ini, Abu Nawas dikenal luas sebagai tokoh cendekia yang paling cerdik yang mampu dikenal manusia hingga sekarang.

7. Istilah-istilah Arkais Banyak Digunakan

Arkais merupakan sebutan untuk istilah lama yang sebenarnya sudah ditinggalkan oleh para penutur bahasanya. Hal ini masih banyak dijumpai pada teks hikayat sehingga untuk pembaca modern mungkin perlu untuk mencari arti kata arkais yang banyak digunakan pada hikayat. Simak contoh teks hikayat yang menggunakan kata arkais berikut.

“Titah baginda raja bermakna kepastian. Sekali titah itu dikumandangkan maka setiap orang yang mendengarnya harus tunduk dan menjalankan. Begitulah sebuah keputusan sekalipun pahit maka rakyat hanya bisa menerimanya meskipun berat hati. Ternyata itulah yang membuat rakyat Agrabah diam atas upeti yang memberatkan selama ini.”

Kata titah dan upeti yang terdapat dalam cuplikan naskah hikayat Aladin di atas sudah tidak digunakan oleh masyarakat saat ini. Kata titah telah diganti dengan perintah, dan upeti lebih banyak didengar sebagai pajak. Hal-hal seperti ini mewarnai khasanah hikayat yang kadang begitu menarik untuk mengetahui makna dari kata-kata aneh yang digunakan orang dulu.


E. Beberapa Contoh Teks Hikayat yang Populer

Beberapa Contoh Teks Hikayat Yang Populer

Hikayat-hikayat pernah mencapai masa kejayaan dengan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat jaman dulu. Terbukti dari banyaknya kisah hikayat yang dapat ditemukan hingga kini. Beberapa contoh teks hikayat yang masih tetap populer hingga saat ini antara lain adalah sebagai berikut.

1. Aladin dan Puteri Jasmine

Aladin dan Putri Jasmin menjadi contoh teks hikayat yang masih banyak dikenal hingga saat ini. Kisah dari Timur Tengah ini bahkan sempat difilmkan baik berupa animasi maupun manusia. Hal tersebut tidak lepas dari kepopuleran dan kekhasan kisah hikayat ini.

Secara singkat hikayat ini bercerita tentang pemuda miskin, yatim piatu , yang tinggal di sebuah kerajaan bernama Agrabah. Sebuah kejadian tak terduga saat Aladin berhasil mengambil lampu ajaib dan karpet terbang di gua keabadian. Ternyata di dalamnya ada jin yang bisa mengabulkan tiga permintaan.

Aladin yang pada waktu tersebut sudah jatuh cinta dengan Putri Jasmin, kembali ke istana dengan menjadi Pangeran Ali berkat bantuan jin lampu. Namun, usahanya dihalangi oleh perdana menteri yang jahat. Aladin terlibat perkelahian dengan perdana menteri yang sempat merebut lampu ajaib.

Lampu itu membuat perdana menteri jahat menjadi kuat dan sakti mandraguna. Untunglah, Aladin dan Putri Jasmin berhasil menemukan cara menjebak perdana menteri jahat. Akhir cerita Aladin bisa mengalahkan perdana menteri itu, dan menikahi Putri Jasmin. Pernikahan keduanya mendapat dukungan penuh rakyat dan kerajaan Agrabah menjadi makmur.

2. Abu Nawas

Masih dari kawasan Timur Tengah, juga berkembang sebuah kisah hikayat 1001 malam yang sangat populer bernama Abu Nawas. Kisah ini bahkan penobatan Abu Nawas sebagai cendekia konyol yang paling cerdik di dunia. Tokoh Abu Nawas yang selalu selamat dari jebakan yang dialamatkan padanya menjadikannya idola banyak kaum kecil.

3. Perang Pandawa dalam Barata Yudha

Barata Yudha atau perang saudara antara kelompok Pandawa melawan kelompok Kurawa menjadi pertarungan sepanjang masa dalam contoh teks hikayat berikutnya. Kisah ini tidak asing bagi masyarakat India maupun Jawa karena kisah Pandawa dan Kurawa banyak didokumentasikan dalam kebudayaan masyarakat.

Masyarakat Jawa pada umumnya mengenal hikayat ini karena menjadi bagian dari cerita pewayangan. Selain itu, nama-nama tokoh yang ada di dalam hikayat ini kerap dijadikan nama sebuah tempat di masyarakat. Seperti nama Gunung Arjuna, Candi Arimbi, dan lain sebagainya. Barangkali itu cukup membuat hikayat ini berkembang hingga saat ini.

4. Hikayat Hang Tuah

Contoh Teks Hikayat Hang Tuah merupakan satu di antara sekian banyak hikayat yang berkembang dengan nilai dan corak agama Islam. Hang Tuah merupakan kisah seorang wali Allah yang tinggal di pulau Sumatra. Hikayat ini menyebutkan bahwa Hang Tuah menjadi raja dari segala raja dari Batak dan orang yang tinggal di hutan. Keberadaan hikayat ini masih lestari hingga saat ini.

5. Hikayat Timun Mas

Ini merupakan dongeng hikayat yang hidup dan berkembang di masyarakat Jawa. Kisah ini bermula dari seorang perempuan bernama Mbok Rondho Dadapan yang tinggal sebatang kara. Mbok Rondho ini mengadakan perjanjian dengan seorang Buto Ijo untuk memiliki anak. Buto Ijo mengabulkan permintaannya, memberi anak mbok rondo dari dalam timun.

Namun itu semua dengan perjanjian, jika anak itu besar maka akan menjadi makanan Buto Ijo. Mbok Rondo tidak tega dengan Timun Mas, akhirnya memberi isyarat Timun Mas untuk lari dan memberinya bekal benda ajaib. Berupa duri, garam, dan terasi.

Benda ajaib itu berubah menjadi senjata yang menyelamatkannya dari Buto Ijo. Hikayat berbentuk dongeng ini pun sangat akrab dengan kehidupan anak tahun 90-an.

6. Hikayat Si Miskin

Si Miskin menjadi contoh teks hikayat yang sarat akan pesan moral berikutnya. Hikayat ini bercerita tentang sepasang suami istri yang tinggal sangat miskin. Bahkan siapapun yang melihat pasangan ini akan mengejek dan mengolok saat melihat penampilannya yang sangat miskin tersebut.

Kemanapun si miskin berada maka orang-orang senantiasa mencemoohnya. Bahkan tidak jarang si miskin mendapatkan pengusiran hingga membuatnya tinggal di hutan yang jauh. Sampai suatu kala, istri si miskin yang sedang hamil mengidam untuk makan manga di kerajaan. Si suami yang setia memberanikan diri meminta pada raja.

Raja yang budiman pun suka rela memberikannya. Berbulan-bulan setelah kejadian itu, istri si miskin melahirkan anak laki-laki yang dianugerahi ketampanan. Membuat siapa saja yang melihat menjadi jatuh hati pada anak itu. Keajaiban terjadi, ketika si miskin ingin menggali sepetak tanah untuk membuat rumah. Ada sebuah peti yang berisi emas yang banyak. Sejak itulah kehidupannya berubah.

Cerita hikayat Si Miskin banyak dituturkan oleh para orang tua kepada buah hatinya karena syarat akan nilai-nilai moral. Saat seseorang sedang berada dalam kesulitan seperti kemiskinan maka dia harus selalu sabar. Sebaliknya jika keberuntungan berpihak pada orang itu, maka selalu bersyukur dan peduli pada orang lain adalah pilihan yang bijak.

Baca Juga: Contoh Teks Eksposisi

7. HAH (Hikayat Amir Hamzah)

Amir Hamzah menjadi contoh teks hikayat bertema Islam berikutnya yang sangat terkenal. Kisah klasik ini menceritakan seorang tokoh pejuang penyebaran agama Islam yang bernama Amir Hamzah. Bagi bangsa Melayu, keberadaan hikayat ini menempati peranan yang penting. Kerap dibacakan sebelum perang dilangsungkan bermaksud memberi semangat perjuangan.

Heroik dan kegigihan, serta semangat pantang menyerah seorang Amir Hamzah yang ditunjukkan melalui hikayat ini menjadi poin yang sangat penting. Bahkan karena populernya hikayat ini, maka kini tidak hanya ditulis dalam bahasa Indonesia saja. Tetapi telah menyebar keseluruh dunia dan telah ditulis dalam bahasa lain seperti Arab dan India.

Khasanah budaya bangsa ini sangat patut untuk dilestarikan. Terlebih karena nilai-nilai nasionalisme, perjuangan, serta semangat yang membangkitkan di dalam ceritanya. Jika disampaikan saat ini, maka nilai-nilai yang ada di sana sangat tepat untuk generasi muda. Tentu, mungkin dengan penyampaian cerita yang lebih modern dan menyesuaikan zaman.

Demikianlah kiranya berbagai macam pembahasan mengenai teks hikayat telah disajikan secara lengkap. Mulai dari definisi yang menjelaskan tentang apa itu hikayat, bagaimana unsur pembangunnya, strukturnya, karakteristiknya hingga contoh teks hikayat populer dengan pembahasannya. Setidaknya, dengan segala perkembangan yang ada saat ini, semoga keberadaan hikayat tetap terjaga.

8. Hikayat Burung Cendrawasih

Contoh teks hikayat yang berikutnya mengambil tema tentang binatang, yakni hikayat burung Cendrawasih. Hikayat ini berisi tentang kisah mengenai burung Cendrawasih yang konon merupakan burung yang berasal dari Syurga. Kabarnya burung-burung yang memiliki sayap indah ini dulu tinggal bersama para wali Allah.

Burung Cendrawasih dalam hikayat dijelaskan sebagai makhluk pilihan yang makan hanya dengan embun Syurga. Sehingga jika burung ini terbang turun dan menapakkan kaki ke bumi maka akan kehilangan kemampuan bertahan hidup dan akhirnya mati. Syahdan, hal ini membuat burung ini jarang sekali dimiliki oleh siapapun.

9. Hikayat Tiga Pengembara Lapar

Tiga pengembara lapar ini mengisahkan perjalanan tiga orang sekawan bernama Kendi, Buyung dan Awang.  Merupakan tiga orang yang melakukan perjalanan pengembaraan ke sebuah hutan yang teramat jauh. Ketika melakukan misi pengembaraan ini, masing-masing telah membawa banyak bekal berupa nasi dan lauk yang cukup.

Tetapi, alih-alih mencukupi kebutuhan makan sampai pengembaraan selesai, ketiga pengembara itu justeru kehabisan makanan di tengah perjalanan. Kendi yang sedari tadi menahan lapar yang teramat sangat pun tidak kuasa untuk mengeluh. Kendi berkata “ Kalau ada nasi sekendi maka akan dihabiskan nasi itu sendiri”.

Buyung menimpali “ Jangankan nasi sekendi, sepuluh ekor ayam panggang pun aku sanggup menghabiskan.”Awang yang bijaksana hanya menelan ludah melihat sesumbar  dua temannya itu. Benar saja, di dalam hikayat ini diceritakan hanya Awang yang berhasil melewati rintangan karena dia tidak jumawa dan sesumbar.

10. Hikayat Kakek dan Seekor Ular

Pertemuan antara dunia manusia dan binatang menjadi ciri yang dapat ditemui dalam contoh teks hikayat ini. Diceritakan bahwa seorang kakek yang baik hati sedang berada di sebuah hutan belantara yang tidak jauh dari rumahnya. Kakek itu dikejutkan dengan seekor ular yang ketakutan karena sedang diburu oleh tiga orang pemuda desa.

Setelah mengetahui keadaan si ular yang dalam bahaya. Kakek ini berupaya menyelamatkan ular dengan cara menyuruhnya masuk ke dalam mulutnya. Namun, setelah si ular berhasil selamat dari kejaran tiga pemuda desa. Ular itu justru berbalik ingin membunuh kakek bijaksana.

Kakek merasa ditipu oleh si ular licik pun berdoa kepada Tuhan agar bisa selamat dari tipu daya ini. Kakek meminta ular, sebelum membunuhnya agar mengantar kakek ke sebuah pohon si suatu tempat agar kematiannya tidak diketahui keluarga. Ajaib, di pohon itu kakek mendapat petunjuk untuk memakan daun dan berhasil selamat dari ular.

11. Hikayat Malim Demam

Malim Demam merupakan tokoh yatim piatu yang tinggal bersama dengan pamannya untuk merawat sebuah ladang di dekat sungai. Tidak jauh dari sana, juga tinggal seorang janda bernama Mandeh Rubiah yang tidak memiliki anak. Karena hal tersebutlah janda ini sering menganggap malim sebagai anaknya sendiri.

Suatu ketika saat sedang berada di ladang Malim kehausan dan ingin mencari air untuk minum. Ketika tidak sengaja, Malim melihat tujuh orang bidadari yang cantik lagi jelita sedang membersih kan diri di sungai. Malim yang melihat selendang yang diletakkan di batu, mengambil salah satu selendang itu.

Tentu saja hal ini membuat salah satu bidadari bingung karena tidak dapat kembali ke kayangan. Bidadari itu akhirnya menikah dengan Malim karena merasa ditolong. Kemudian Malim mengajaknya tinggal di rumah Mande Rubiah.

Ketika Malim dan bidadari memiliki seorang anak laki-laki, perangai Malim berubah. Malim menjadi gemar berjudi dan mabuk-mabukan. Bidadari yang telah menemukan kembali selendangnya merasa kecewa dengan sikap Malim dan pergi kembali pulang ke istana kayangan.

12. Hikayat Perebutan Ibu Sejati

Alkisah di sebuah kerajaan ada dua orang ibu yang sedang menghadap baginda raja untuk mendapatkan keadilan. Masalah yang dihadapkan oleh dua ibu itu sama, yakni berebut hak asuh atas seorang bayi. Sebenarnya kasus mereka sudah ditangani hakim istana tetapi tidak menemukan jalan temu karena keduanya sama ingin memiliki penuh bayi itu.

Hanya rajalah yang dinilai mampu memberikan kebijaksanaan atas masalah yang pelik itu. Raja yang arif pun memberikan sebuah intruksi yang sangat mengejutkan. Raja bertitah kalau lebih baik bayi itu dibagi menjadi dua bagian agar masing-masing mendapat bagian yang adil.

Mulanya ibu pertama setuju dengan keadilan tersebut, tapi ibu kedua tidak. Ibu kedua mengikhlaskan bayi itu untuk diasuh ibu pertama daripada harus menyaksikan bayi itu mati. Raja mendapatkan keputusannya, ibu kedua berhak atas bayi itu. Karena ibu sejati tidak akan membiarkan bayinya mati.

13. Hikayat Puteri Kemuning

Puteri kemuning merupakan putri kesembilan dari seorang raja yang arif dan bijaksana. Nama aslinya putri kuning, dan ibunya meninggal saat melahirkannya ke dunia. Meski terlahir sebagai seorang putri, perangainya sangat merakyat dan baik hati. Berbeda jauh jika dibandingkan dengan kakaknya yang lain.

Dikisahkah suatu saat raja pulang dari perjalanan jauh dan memberikan hadiah kepada para putrinya. Masing-masing mendapatkan hadiah yang berbeda. Putri Kuning yang tidak meminta apapun, mendapatkan sebuah kalung berwarna hijau yang sangat indah dan membuat kakaknya iri.

Hatta, ketika raja melakukan perjalanan lagi, kakak putri kuning berusaha merebut kalung itu. Naas, perebutan itu membuat nyawa putri kuning terenggut. Merasa takut, kakaknya mengubur putri kuning di taman yang kemudian setelah berbulan-bulan tumbuh tanaman yang berbau wangi. Karena kerinduan pada putri yang lama hilang, raja menamai tanaman itu sebagai Kemuning.

14. Hikayat tentang Rumah yang Terlalu Sempit

Seorang laki-laki datang mengadu pada orang bijak, kalau dia merasa tidak nyaman tinggal di rumahnya yang sekarang terasa sangat sempit. Orang itu bersama anak dan istrinya merasa jengah tinggal di dalam rumah itu. Pun akhirnya dia mendatangi orang bijak untuk mendapatkan solusi dari masalahnya.

Orang bijak pun memberikan saran untuk membeli keledai dan memasukkannya ke dalam rumah. Laki-laki itu menuruti namun keadaan rumah itu tidak berubah. Lalu orang bijak menyarankan untuk membeli seekor sapi dan lagi-lagi dituruti. Keadaan di dalam rumah itu semakin sempit dan bau saja. Orang itu kembali mendatangi orang bijak.

Disuruhnya lelaki itu untuk menjual sapi dan menurut. Setelah tidak ada sapi di rumahnya, lelaki itu merasa sedikit lega. Orang bijak menyuruhnya untuk menjual keledai, ia pun menurut. Keadaan rumah sekarang semakin baik dan terasa luas. Contoh teks hikayat ini memberi pelajaran berharga tentang pentingnya bersyukur.

Baca Juga: Contoh Teks Persuasif

15. Hikayat Antu Ayek

Juani adalah seorang gadis jelita, anak dari seorang petani kopi yang tinggal di sebuah desa di Sumatera Selatan. Gadis Juani yang memiliki paras menawan membuat banyak pemuda tampan dari seluruh desa tertarik untuk meminangnya. Namun, tidak ada satupun yang menarik hati Juani.

Alkisah, desa itu dilanda kekeringan yang amat panjang dan membuat kebun kopi gagal panen. Paceklik ini membuat petani yang tak lain bapak Juani berhutang pada rentenir untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, kekeringan berlanjut dan hutang semakin menumpuk.

Renternir licik pun memberikan tawaran kepada petani untuk menerima pinangannya atas puterinya agar hutang petani itu lunas. Juani berat untuk dijodohkan dengan putra renternir yang memiliki penyakit itu. Akhirnya Juani memilih untuk bunuh diri ke sebuah sungai. Konon, sejak itu sungai menjadi angker dan sering meminta tumbal pemuda desa.

Itulah beberapa contoh dari teks hikayat yang sudah secara lengkap dibahas. Saat ini tentunya banyak orang belum paham mengenai teks hikayat. Namun banyak hal yang menuntut seseorang harus mengetahuinya, misalkan untuk memenuhi tugas sekolah.

Untuk itu tentunya penjelasan di atas dapat dijadikan referensi untuk berbagai kalangan, baik pelajar maupun mahasiswa. Oke selamat mencoba membuat atau sekedar untuk jadi bahan bacaan pun bagus.

Contoh Teks Hikayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *