Sejarah Kerajaan Samudra Pasai : Raja, Kejayaan dan Peninggalan – LezGetReal

Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai Apakah Anda tahu mengenai sejarah Kerajaan Samudra Pasai? Samudra Pasai ialah sebuah Kerajaan pertama di Indonesia yang bernuansakan agama Islam. Letak kerajaan ini ada di daerah pesisir utara Pulau Sumatera, tepatnya di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Sebagai Kerajaan Islam tertua di Nusantara, Samudra Pasai kerap didatangi oleh berbagai penjelajah, sebut saja Ibnu Batutah dan Laksamana Cheng Ho. Sehingga tidak heran, Kerajaan Samudra Pasai memiliki banyak catatan sejarah di masa lalu.

Jauh sebelum Kerajaan Samudra Pasai didirkan, wilayah Pasai telah ditempati oleh penduduk Muslim yang pada mulanya adalah imigran dari Arab, Mesir, Persi, dan wilayah timur tengah lainnya.

Mereka berkunjung ke Pasai untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut dan melakukan perdagangan. Dalam realitanya, Islam mudah diterima oleh masyarakat setempat sehingga peradaban Islam berkembang pesat dan menyebar ke berbagai wilayah.

Kesultanan Samudra Pasai itu sendiri didirikan oleh Marah Silu dengan gelar Sultan Malik As-Saleh pada tahun 1267 M. Masa Marah Silu berkuasa adalah 30 tahun dan dia wafat pada tahun 1297 M.

Selanjutnya kekuasaan diserahkan kepada anaknya yang bernama Sultan Malik Az-Zahir dan Samudra Pasai terus mengalami perkembangan hingga mencapai masa kejayaannya.

Sejarah Kerajaan Samudra Pasai


Masa Kejayaan Samudra Pasai

Masa Kejayaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai mengalami banyak masa kejayaannya dengan dipimpin oleh Sultan yang berbeda. Namun puncak kejayaan adalah pada masa pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-zahir tahun 1383 – 1405 M. Kejayaan yang dimiliki dapat dilihat dari kemajuan-kemajuan yang dimiliki dalam berbagai aspek, yakni :

1. Bidang Perekonomian Dan Perdagangan

Dalam bidang perekonomian dan perdagangan, kemajuan kerajaan ini dibuktikan dari diterapkannya mata uang emas (Dirham) yang diciptakan sendiri sebagai alat pembayaran yang sah.

Selain itu, Samudra Pasai juga menjadi pusat perdagangan internasional di masa kekuasaan Sultan Malikul Dhahir dengan lada sebagai ekspor utamanya.

Penghasilan yang didapatkan begitu melimpah dengan hubungan dagang yang baik antara pedagang lokal dan pedagang asing.

2. Bidang Sosial Dan Budaya

Kehidupan sehari-hari masyarakat Samudra Pasai diatur sesuai dengan syariat dan hukum-hukum Islam. Banyak persamaan kehidupan antara masyarakat Pasai dengan masyarakat Arab, sehingga daerah Aceh tersebut dijuluki sebagai Kota Serambi Mekkah.

Dalam bidang budaya, masyarakat Pasai memanfaatkan huruf Arab untuk menulis Bahasa Melayu, sehingga dapat dipadukan menjadi huruf Arab Jawi.

3. Bidang Agama

Sultan Samudra Pasai sangat taat dalam menjalankan syariat Islam, bermazhab Syafi’i dan sangat dekat dengan ahli-ahli teologi Islam dari berbagai bidang.

Karena Rajanya mengamalkan ajaran Islam dengan baik, maka rakyat-rakyatnya yang non-muslim banyak yang berbondong-bondong masuk Islam karena kesetiaannya kepada sang raja. Dalam masanya, kajian Islam berkembang pesat dan banyak diikuti oleh masyarakat-masyarakat setempat.

4. Bidang Politik

Wilayah kekuasaan Kerajaan Samudra Pasai sangat luas dan memiliki pengaruh besar bagi kerajaan lain di sekitarnya. Pernah diberitakan bahwa Samudra Pasai memiliki hubungan politik yang baik dengan negeri-negeri lain seperti Cina, Arab, Iran, dan negeri timur tengah lainnya.

Hubungan tersebut menciptakan kerjasama dalam bidang teologi, tafsir, militer, sains, dan bidang-bidang lainnya. Kerajaan Samudra Pasai mengalami masa kejayaan yang cukup lama dengan perkembangan yang luar biasa.

Namun pada akhirnya Samudra Pasai mengalami masa kemunduran yang menyebabkan kerajaan ini berakhir dan melebur dengan Kerajaan Aceh. Masa-masa kemunduran ditengarai oleh beberapa peristiwa yang terjadi di masa pemerintahan.

Baca Juga: Kerajaan Banten


Masa Kemunduran Samudra Pasai

Masa Kemunduran Samudra Pasai

Masa kemunduran Samudra Pasai disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal kemunduran adalah adanya perselisihan di antara keluarga kerajaan.

Perebutan tahta pemerintahan banyak terjadi  sehingga menyebabkan terjadinya perang saudara dan pemberontak di wilayah kerajaan.

Raja Pasai ketika itu tidak mampu berkutik dan bahkan meminta Raja Malaka untuk membantunya. Namun Raja Malaka juga sedang mengalami masa kritis dimana wilayahnya diserang oleh Portugal, hingga akhirnya wilayah Malaka jatuh ke tangan Portugal pada tahun 1511 M. Pada saat itu kekuatan Pasai semakin melemah.

Hingga akhirnya 10 tahun kemudian, yang tepatnya pada tahun 1521 M, Portugal menyerang wilayah Pasai dan pada akhirnya Kerajaan Samudra Pasai runtuh.

Namun sisa-sisa kerajaan masih tetap ada hingga tahun 1524 M dimana Kerajaan Samudra Pasai melebur menjadi bagian wilayah dari Kerajaan Aceh.

Rentetan sejarah yang dimiliki Kerajaan Samudra Pasai menghasilkan beberapa peninggalan sejarah yang berharga. Peninggalan-peninggalan inilah yang ditelusuri oleh para arkeolog sehingga dapat ditemukan kebenaran mengenai peristiwa yang terjadi di zaman dulu.

Baca Juga: Kerajaan Islam Aceh


Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

Peninggalan Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai memiliki berbagai peninggalan sejarah yang sangat berharga. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa benda-benda berharga dan makam para raja. Berikut bukti-bukti peninggalan yang diperoleh :

1. Koin Emas

Koin emas (atau disebut dengan Dirham) sebagai peninggalan sejarah merupakan alat pembayaran yang sah digunakan dalam wilayah Kerajaan Samudra Pasai. Pembuatan koin dirham ini memakai bahan dari campuran emas, perak, dan tembaga dan menghasilkan ciri khas unik koin emas dengan tulisan Arab.

2. Cakra Donya

Cakra Donya ialah sebuah lonceng besar yang terbuat dari besi dan berbentuk stupa yang dihadiahkan oleh kaisar China kepada Sultan Samudra Pasai.

Bagian-bagian lonceng tersebut diukir  dengan ukiran bertuliskan huruf Arab dan China dengan desain yang indah. Sampai saat ini, Cakra Donya masih tetap utuh dan dapat anda lihat di wilayah Lhokseumawe.

3. Naskah Surat Sultan Zainal Abidin

Terdapat peninggalan naskah surat yang ditulis oleh Sultan Zainal Abidin yang selanjutnya dikirimkan kepada Kapten Moran sebelum dirinya meninggal. Naskah tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Arab. Isi naskah tersebut adalah tentang kondisi Samudra Pasai pada tahun 1511 M ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis.

4. Makam Raja-raja Pasai

Makam Raja-raja Pasai merupakan peninggalan sejarah berharga yang sangat melekat mengenai eksistensi Samudra Pasai. Terdapat banyak makam para Raja Pasai yang memerintah dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah makam Sultan Malik As-Saleh yang terletak di Desa Beuringin, Kecamatan Samudra dengan batu nisan yang ditulis dengan huruf Arab dan Makam Sultan Maulana Al Zhahir yang terletak di sebelahnya.

5. Makam Perdana Menteri

Samudra Pasai juga meninggalkan beberapa makam perdana menteri. Salah satu makam perdana menteri yang terkenal adalah  makam Tengku Yacob.

Beliau wafat pada Muharram 630 H atau bertepatan dengan Agustus 1252 M. Batu nisannya ditulis dengan tulisan indah yang mencakup ayat Qursi, Surat Al-Imron :18, dan Surat At-Taubah 21-22.

Itulah seputar sejarah yang ditinggalkan oleh Kerajaan Samudra Pasai sebagai Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Banyak penjelajah terkenal yang berkunjung ke wilayah Samudra Pasai sehingga banyak catatan sejarah yang berhasil ditorehkan.

Catatan sejarah tersebut menjadi suatu bahan yang dapat dipelajari bagi generasi-generasi masa depan yang ingin tahu bagaimana keadaan Kerajaan Pasai di masa lampau.

Catatan sejarah yang sangat melekat adalah mengenai masa kejayaan dan masa keruntuhan Samudra Pasai. Pada masa kejayaannya, Samudra Pasai kuat dalam berbagai bidang sehingga memiliki pengaruh besar dan disegani kerajaan-kerajaan lain.

Sementara pada masa kemundurannya, disebabkan oleh faktor perang saudara dan invasi Portugal ke wilayah Samudra Pasai.

Catatan sejarah lain yang penting adalah peninggalan sejarahnya. Terdapat beberapa peninggalan sejarah penting seperti barang berharga serta makam para raja dan menteri. Peninggalan sejarah merupakan bukti kuat untuk menunjukkan kehidupan Kerajaan Samudra Pasai di masa lampau.

Kerajaan Samudra Pasai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *